26 Juli 2012, hari Kamis
Teruntuk orang terbaik yang pernah aku miliki....
"Distance is our part, and...We have passed thousands of distance and time"
Seperti kabut sihir, panorama itu muncul.....Saat ini kita sedang berada di atas jembatan kuno sambil melihat ke bawah ke dalam arus yang deras. Kita berdua seperti sedang menggenggam uang emas seratus kroner. Memakai mantal hangat seperti di musim dingin. Berpandangan seperti di adegan film.
Ada yang akan aku katakan....
"Engkau memilih aku, untuk membagi dua duka kita. Duka karena jarak dan duka karena sering berpisah."
Dan permasalahannya sekarang adalah aku terlewat mencintaimu....
Thursday, July 26, 2012
Saturday, July 14, 2012
undefined
undefined
sabtu malam minggu
Sabtu 14 Juli 2012
sedang MARAH seluas LAPANGAN FUTSAL.
TERIMAKASIH
Sunday, July 8, 2012
undefined
undefined
Rhesus Negatif
Barusan di kereta tadi pas mau balik ke Malang. Denger cerita teman tentang pacarnya yang punya Rh - , si pacar barusan donor darah ke ISTRI dari pemain sepak bola di Pontianak (karena si pacar sedang kuliah di sana)...dan tau gak, kalo di kota itu cuma "si pacar" yang ber Rh negatif dengan golongan darah O.
berikut ini info yang bisa saya bagi buat kaliaaaaaaaannnn...... :)
Apa itu golongan darah?
Golongan darah adalah hasil dari pengelompokan darah
berdasarkan ada atau tidaknya substansi antigen pada permukaan sel
darah merah (eritrosit). Antigen tersebut dapat berupa karbohidrat,
protein, glikoprotein, atau glikolipid.
Golongan darah manusia bersifat herediter, dan sangat tergantung pada
golongan darah kedua orang tua manusia yang bersangkutan. Saat ini
sudah dikenal puluhan sistem golongan darah, namun sistem yang paling
umum dikenal di dunia hanya ada beberapa. Di antaranya adalah sistem ABO
yang diperkenalkan Karl Landsteiner (1868-1943) pada tahun 1903, sistem
Rhesus yang diperkenalkan Landsteiner juga pada tahun 1937, dan sistem
MNS (sekretor dan nonsekretor).
Mengapa darah perlu digolongkan?
Darah perlu digolongkan untuk banyak kepentingan, khususnya untuk
transfusi darah. Landsteiner menemukan pada tahun 1901, bahwa darah
manusia yang ditransfusikan ke manusia lain dapat inkompatibel, dan
menimbulkan aglutinasi (si penerima darah terlihat syok dan ikterik /
kuning). Transfusi dengan darah yang inkompatibel antara donor dan
resipien (penerima) dapat berakibat fatal. Selain itu, golongan darah
dapat bermanfaat untuk kepentingan forensik dan penentuan ayah sebagai
metode penentuan paling sederhana (walaupun metode ini sekarang sudah
tergeser perannya dengan tes DNA di negara-negara maju).
Landsteiner mulanya menemukan 3 golongan darah saja pada tahun 1900,
yaitu A,B, dan O. Golongan AB baru ditemukan 2 tahun kemudian, itu pun
oleh Decastrello dan Sturli (bukan oleh Landsteiner!). Atas penemuannya
ini, Landsteiner mendapat hadiah Nobel di bidang kedokteran dan medis
pada tahun 1930.
Faktor apakah yang membedakan golongan darah dalam sistem ABO?
Golongan darah sistem ABO dibagi berdasarkan struktur antigen permukaan eritrosit, yang disebut juga sebagai aglutinogen.
- Golongan darah A memiliki antigen permukaan A. Antigen A tersusun dari 1 molekul fukosa, 2 molekul galaktosa, 1 molekul N-asetil galaktosamin, dan 1 molekul N-asetil glukosamin.
- Golongan darah B memiliki antigen permukaan B. Antigen B ini sedikit berbeda dengan antigen A, di mana antigen ini tersusun dari molekul N-asetil galaktosamin digantikan oleh 1 molekul galaktosa.
- Golongan darah AB memiliki dua macam antigen permukaan, yang merupakan kombinasi dari antigen A dan antigen B.
- Golongan darah O semula dianggap tidak memiliki antigen permukaan, namun terbukti bahwa golongan darah O masih memiliki ikatan karbohidrat pada permukaan eritrositnya yang terdiri atas 1 molekul fukosa, 1 molekul N-asetil glukosamin, dan 2 molekul galaktosa. Gugus ini tidak bersifat imunogenik, sehingga anggapan golongan darah O tidak memiliki antigen permukaan masih bisa diterima.
Antigen permukaan eritrosit tersebut dapat merangsang pembentukan
suatu imunoglobulin M (IgM), yang disebut juga sebagai aglutinin.
Antibodi IgM ini semula diduga terdapat secara alamiah, namun ada
penelitian yang menunjukkan bahwa antibodi tersebut baru terbentuk pada
waktu bayi sebagai akibat sensitisasi dari makanan dan infeksi.
Pada masa neonatus, terjadi kolonisasi bakteri flora normal usus yang
mengekspresikan antigen menyerupai antigen permukaan eritrosit A dan B.
Hal ini mendorong sistem imunitas bayi untuk membuat antibodi IgM
sesuai dengan antigen yang tidak dimiliki permukaan eritrosit bayi
tersebut. Karena itulah orang dengan golongan darah A memiliki anti-B,
orang bergolongan darah B memiliki anti-A, dan yang bergolongan darah O
memiliki keduanya. Orang dengan golongan darah AB tidak memiliki
antibodi IgM ini. Karena antibodi IgM ini mampu menimbulkan aglutinasi
hebat yang dapat menyumbat pembuluh darah inilah transfusi dengan
golongan darah inkompatibel sangat berbahaya.
Faktor apakah yang membedakan golongan darah dalam sistem Rhesus? Apa bedanya sistem Rh dibanding dengan ABO?
Antigen D merupakan faktor determinan
golongan darah Rhesus seseorang. Adanya antigen D menunjukkan seseorang
memiliki golongan darah Rhesus positif, sedangkan tidak adanya antigen
berarti Rhesus negatif. Tidak seperti anti-A dan anti-B pada sistem ABO,
anti-D (disebut juga anti-Rh) sudah ada secara alamiah. Antigen D bersifat imunogenik kuat.
Hal ini berarti golongan darah Rhesus negatif akan langsung membuat
antibodi (anti-D) dalam jumlah besar begitu ia terpapar antigen D (baik
lewat transfusi darah maupun kehamilan). Apabila seorang Rh (-) sudah
pernah terpapar antigen D, maka darahnya akan mengandung IgG anti-D yang
mampu menggumpalkan darah Rh (+). Antibodi ini bisa melewati plasenta,
yang dengan sendirinya berpotensi menimbulkan penyakit hemolitik pada
janin Rh (+) yang dikandung oleh ibu Rh (-).
Dengan demikian seorang ibu Rh (-), tanpa riwayat transfusi darah,
yang mengandung janin Rh (+); baru akan membentuk anti-D saat mengandung
janin pertama dengan Rh (+). Kemungkinan bayi pertamanya tidak
mengalami hemolisis akan lebih besar. Sedangkan ibu Rh (-) dengan
riwayat transfusi darah, ada kemungkinan anti-D-nya sudah terbentuk
sewaktu ia menerima transfusi. Jadi kemungkinan bayi pertamanya
mengalami hemolisis jadi lebih besar. Dan untuk janin-janin berikutnya,
kemungkinan hemolisis akan semakin meningkat karena anti-D yang
terbentuk semakin banyak.
Friday, July 6, 2012
undefined
undefined
kamera Polaroid
pemirsahhh.....saya pengen banget beli kamera ini :(
BAGUS KAAAAAAAAAAANNN ?????
haaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.....
doakan saya ya...semoga bisa membeli yang ini
amin aminnn :)
BAGUS KAAAAAAAAAAANNN ?????
haaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.....
doakan saya ya...semoga bisa membeli yang ini
amin aminnn :)
Subscribe to:
Posts (Atom)